Saturday, July 20, 2013

Kesepakatan Islam dan Kristen dalam hubungannya dengan Toleransi antara ummat beragama dan Perjuangan Bersama

#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak hasil kesepakatan pertemuan para tokoh Islam dan Kristen
se-Asia yang dilaksanakan Februari 2013 di Jakarta)
_____________________________________________________________









Assalamu'alaikumwarahmatullahi wabarakatuh...!

Berikut hasil kesepakatan tersebut dan sangat khusus penulis tujukan pada
ummat HKBP di Pahae Jae dalam hubungannya dengan pembangunan
tempat ibadah muslim.

Kesepakatan ini di kutif dari situs "Jawabanews" dengan alamat :
Halama 1 :
http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/90/news/130309105608/limit/0/Para-Pemimpin-Kristen-Islam-Asia-Sepakat-Berjuang-Bersama-1.html
Halaman 2 :
http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/90/news/130309105824/limit/0/Para-Pemimpin-Kristen-Islam-Asia-Sepakat-Berjuang-Bersama-2.html
Halaman 3 :
http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/90/news/130309110000/limit/0/Para-Pemimpin-Kristen-Islam-Asia-Sepakat-Berjuang-Bersama-3.html

Selamat menyimak...!

Photo Bersama 


















___________

Halaman 1
___________

Pertemuan tokoh-tokoh agama Kristen dan Islam se-Asia, The Conference
of Muslims-Christians Religious Leaders of Asia, yang berlangsung
selama empat hari di Jakarta, akhir Februari lalu menghasilkan sebuah
kesepakatan bersama diantara kedua belah pihak.

Adapun kesepakatan bersama antara para pemimpin dua agama terbesar ini
adalah sepakat untuk berjuang dalam kasih. Hal ini kemudian dikuatkan
dalam pernyataan bersama yang dibuat pada 28 Februari 2013 lalu.

Berikut pernyataan bersama para pemimpin agama Kristen-Islam Se-Asia :

Berjuang Bersama Dalam Kasih
Pernyataan Konferensi Para Pemimpin Agama Muslim-Kristen Asia
Solidaritas dan Kerjasama di Asia

"Mengasihi Tuhan, Mengasihi Sesama, Mengasihi Seluruh Ciptaan"

Pendahuluan

Tuhan yang Mahakuasa, dimuliakan nama-Nya karena Dia telah menuntun kami,
134 pemimpin Kristen-Muslim Asia, bersama untuk konferensi yang bersejarah
ini di Jakarta, yang berlangsung pada 25 Februari-1 Maret 2013.

Kami menggunakan empat hari penuh dengan saling mendengarkan satu sama
lain dan merefleksikan secara mendalam tentang peran yang agama bisa
melakukan saat ini akibat berbagai kesulitan dalam percaturan Global,
khususnya di kawasan Asia.

Kami mengakui bahwa kami terkesan dengan surat terbuka dari 138 ulama
dan cendikiawan Muslim terkemuka pada 13 Oktober 2007 yang disampaikan
kepada semua pemimpin Gereja-gereja Kristen  dengan tema A Common Word
atas insiatif Pangeran Ghanzi ibn Muhammad dari Yordania. Surat ini
telah berhasil membuktikan berbagai prakarsa dialog di masa-masa kita,
dan mendapat sambutan luas oleh para pemimpin agama dari berbagai tradisi.

Common Word adalah inti dari ajaran  Kitab Suci Alquran dan Alkitab
tentang Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama, yang sering disebut
Golden Role, yang menyediakan sebuah tempat umum bagi umat Muslim dan
Kristen untuk bekerja sama bagi perdamaian dan kerukunan dalam dunia
yang penuh dengan kekerasan saat ini.





























Dengan mengenang kembali konferensi yang diadakan di Manila tahun 2003
tentang "Peace and Development", kami para peserta konferensi ini
mengambil tema konferensi tahun ini "Bringing Common Word to Common
Action". Tema ini adalah sebuah ungkapan komitmen kami bagi perdamaian
di Asia pada Millenium Ketiga melalui upaya bersama untuk keadilan dan
solidaritas di kalangan semua masyarakat dan negara di benua ini. Upaya
keras ini juga memungkinkan agama melayani sebagai agen untuk mengantarkan
umat manusia dalam sebuah "keadaban baru" dari kasih dan perdamaian.

Keprihatinan Asia saat ini  bukan hanya kemiskinan dan ancaman lingkungan
hidup, tapi juga bahaya bahwa sebuah visi realitas manusia didasarkan pada
Keyakinan Agama sedang terkikis di era yang cepat berubah ini. Hal serupa,
ketika ekonomi Asia semakin kuat di dunia, ketidaksetaraan juga meningkat
di dalam masyarakat kita. Ini menimbulkan ketegangan di antara kelas-kelas
dan komunitas serta mengancam stabilitas di kawasan ini.

Kami, para pemimpin Muslim dan Kristen Asia, menegaskan komitmen kami
untuk membawa common word ke dalam common action dengan mengintensifkan
upaya kami untuk perdamaian dan keadilan dengan mencegah kekerasan dan
memfasilitasi dialog atau menjadi mediator kesepakatan damai dalam situasi
konflik.
_______________

Halaman dua
_______________

Pertemuan tokoh-tokoh agama Kristen dan Islam se-Asia, The Conference of
Muslims-Christians Religious Leaders of Asia, yang berlangsung selama
empat hari di Jakarta, akhir Februari lalu menghasilkan sebuah kesepakatan
bersama diantara kedua belah pihak.

Adapun kesepakatan bersama antara para pemimpin dua agama terbesar ini
adalah sepakat untuk berjuang dalam kasih. Hal ini kemudian dikuatkan
dalam pernyataan bersama yang dibuat pada 28 Februari 2013 lalu.

Berikut pernyataan bersama para pemimpin agama Kristen-Islam Se-Asia (2) :

Resolusi-resolusi

Oleh karena itu, kami para pemimpin Muslim dan Kristen Asia menegaskan bahwa:

Kami akan melakukan segala yang bisa untuk membantu saudara-saudari kami
untuk memahami bahwa agama yang benar adalah wadah untuk mencerahkan umat
beriman dengan menganggap anugerah Tuhan dan tugas mereka demi sesama
manusia dan memelihara ciptaan.

Sebuah tragedi besar jika orang salah menggunakan agama demi tujuan mereka
sendiri.  Konflik-konflik yang terjadi berkaitan dengan agama telah melahirkan
berbagai ketidakseimbangan dalam masyarakat atau, akibat menganut agama
secara eksklusif tanpa memahami implikasi iman mereka. Mereka mungkin
perlu dibimbing dan dibantu ketimbang dikecam dan dimarginalisasikan.

Ajaran tentang mengasihi Allah dan mengasihi sesama berasal dari Common Word
yang kami sebut sebagai Golden Role, juga membantu kita menyatukan nilai-
nilai yang diterima secara universal karena nilai-nilai itu juga dijunjung
tinggi dalam tradisi lokal. Di masa-masa ketidakpastian atau kekhawatiran
tentang interaksi antarbudaya, memperdalam keyakinan agama umat,  dan
memperkuat keyakinan mereka dapat membantu mereka mengembangkan
pandangan hidup yang holistik.

Proses globalisasi dan perubahan masyarakat yang sedemikian cepat adalah
berkat bagi manusia, tapi mereka bisa juga menuntun kelompok agama atau
etnis di negara-negara terkait hubungan. Konsekuensinya, hal ini harus
ditata ulang sesuai kebutuhan.  Tapi, kita yakin bahwa jika martabat
manusia dihormati, mempromorsikan nilai-nilai kemanusiaan, tetap terbukanya
dialog, maka konflik dapat dihindari. Kebebasan beragama adalah hak asasi
manusia yang mendasar yang menyerukan untuk mendapat perhatian khusus
dalam konteks Asia.

Penerimaan tanpa kritik terkait Kapitalisme Liberal bisa mengarah kepada
ketidakseimbangan, khususnya jika hal itu mengarah kepada monopoli-
monopoli  yang tak terkontrol dan mekanisme pasar yang tidak teratur.
Pasar bebas harus direspons secara sosial. Berbagai masalah termasuk
kemiskinan, buta huruf, gizi buruk atau HIV/AIDS adalah semua
keprihatian umum.

Bahkan ketika konflik-konflik berkaitan dengan agama, hampir dalam semua
kasus, konflik-konflik itu dapat  ditelusuri sebagai akibat dari politik,
ekonomi atau sosial. Inilah misi para ulama dan pemimpin agama Kristen
dan Muslim untuk menjaga sambil belajar skenario sosial, menginterpretasi
tren dan mewaspadai masyarakat tentang pelaksanaan berbagai kebijakan demi
kepentingan umum. Kekuatan antisipasi ke masa depan bisa membantu untuk
mencegah pecahnya kekerasan dan keterampilan mereka yang memadai bisa
membangun dialog yang konstruktif  dan menyarankan solusi-solusi yang
relevan. Para tokoh agama juga bisa menyebarkan konsep-konsep dan relasi
yang inklusif.

Ada sebuah kesadaran yang bertumbuh akan masalah lingkungan hidup di
Asia saat ini, misalnya bahaya polusi air dan udara,  emisi karbon atau
kerusakan sumber daya alam. Keterlibatan masyarakat diwajibkan untuk
menjamin bahwa alam dihormati dan gaya hidup dan tata kelola yang ramah
lingkungan.

Migrasi tenaga kerja massal menuju pusat-pusat perkotaan di negara
mereka atau ke negara lain yang lebih maju secara ekonomi untuk mencari
pekerjaan adalah keluarga-keluarga atau komunitas-komunitas yang kurang
mampu di Asia. Selain itu, perdagangan manusia, khususnya perempuan dan
anak-anak, menambah masalah komunal dan sosial yang tak terhitung jumlahnya.
Para pemimpin agama dari dua komunitas itu harus menemukan cara-cara untuk
membantu keluarga-keluarga dan komunitas-komunitas yang miskin atau bagi
para pekerja yang dieksploitasi atau yang hak-hak mereka dilanggar.

Korupsi pada setiap level masyarakat menjadi kekhawatiran serius di
banyak negara Asia. Baik umat Muslim maupun Kristen harus bersatu,
memperteguh iman dan memperkokoh pemerintahan yang baik dan mekanisme
yang efisien serta membasmi kejahatan dalam masyarakat. Umat beragama
adalah kekuatan moral dalam masyarakat. Bagi generasi lebih muda menjadi
tantangan utama dalam bidang ini.

Kami tahu bahwa tujuan-tujuan yang dikemukakan di atas bisa maju hanya
jika  semua komunitas agama melestarikan nilai-nilai yang dianggap
berharga dalam budaya Asia seperti religiusitas, rasa hormat kepada
yang sakral, hormat kepada kehidupan, memelihara tradisi, serta peduli
terhadap kebaikan bersama. Sebuah jalan moderasi dan pedagogi yang
lebih sesuai dengan pemikiran Asia ketimbang penggunaan kekuatan atau
saling menuduh.

Cara yang sama adalah penting untuk memulihkan memori dari peristiwa-
peristiwa yang menyakitkan yang telah ditempatkan dalam sejarah dari
kedua komunitas dan memaafkan semua luka-luka masa lalu.  Sebagai
pemimpin agama kami berjanji berperan aktif dalam saling menghormati.



























______________

Halaman Tiga
______________

Pertemuan tokoh-tokoh agama Kristen dan Islam se-Asia, The Conference of
Muslims-Christians Religious Leaders of Asia, yang berlangsung selama
empat hari di Jakarta, akhir Februari lalu menghasilkan sebuah kesepakatan
bersama diantara kedua belah pihak.

Adapun kesepakatan bersama antara para pemimpin dua agama terbesar ini
adalah sepakat untuk berjuang dalam kasih. Hal ini kemudian dikuatkan
dalam pernyataan bersama yang dibuat pada 28 Februari 2013 lalu.

Berikut pernyataan bersama para pemimpin agama Kristen-Islam Se-Asia (3) :

Kesimpulan

Kami mengakui bahwa akibat sejarah yang memecah belah kami yang membuat
kami saling curiga ketimbang hidup berdampingan secara harmonis. Kami
sering salah paham satu sama lain dan ini telah menghasilkan praduga
dan kurang komitmen yang positif.

Oleh karena itu, ajakan ini akan mewujudkan perintah ganda yakni mengasihi
Tuhan dan mengasihi sesama adalah sebuah langkah untuk menyegarkan
presepektif dalam relasi Kristen-Muslim. Hal itu juga mejadi tolok ukur
untuk berbagai prakarsa baru bergerak melampaui toleransi dan koeksistensi
semu untuk menerima orang lain dalam kasih dan rasa hormat.



























Maka kami menutup konferensi ini, kami berkomitmen untuk berbagi buah
diskusi-diskusi kami dengan kerabat para agamawan kami di tempat kami
masing-masing dan menjalankannya dengan aksi yang diperlukan. Kami juga
melestarikan dan menyebarkan semangat kerja sama, saling hormat, saling
memahami di kalangan masyarakat demi keuntungan semua manusia dan seluruh
ciptaan. Seruan ini fokus pada generasi yang lebih muda untuk melakukan
misi ini.

Kepada Tuhan yang Maha Kuasa, yang telah memampukan kami secara bersama-
sama berkumpul selama beberapa hari dengan refleksi dan doa yang intens
dan semoga Tuhan membimbing kami dalam aksi dan pelayanan.
___________

Penutup
___________

Demikian yang dapat disampaikan lewat blog ini, dan jika anda atau saudara
atau koum adalah pembaca dari Tanah Batak, khususnya Pahae Jae, Tapanuli
Utara - Sumatra Utara, mohon hal ini disampaikan pada para penduduknya
baik yang beragama Islam maupun Kristen (ummat HKBP).

Dan sebagai penutup :























Selamat malam para pembaca galeri MSAD Sipirok Mashali. Horas Tano Batak
dan Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!


_____________________________________________________________________________
Cat : 

No comments:

Post a Comment